Pada tantangan gurusiana hari ke-33, aku ceritakan kalau SK pertama pengangkatan ditempatkan di Negeri Lima kecamatan Leihitu kepulauan Ambon. Karena aku bersama teman-teman seangkatan yang waktu itu rata-rata masih berumur 21 tahun, maka kegiatan saat minggu dimana tidak ada kegiatan belajar mengajar digunakan untuk keliling ambon istilah sekarang adventure.

Kuliner yang paling aku suka dan masih melekat sekarang adalah rujak Natsepa. Dinamakan rujak Natsepa karena memang sang penjual hanya ada di sekitar pantai Natsepa dengan hambaran pasir putih dan udara pantai yang segar. Makan dibawah tedunya pohon Nyiur kelapa, apalagi ditambah dengan minuman air kelapa muda makin menambah kenikmatan kuliner di Natsepa pulau Ambon manise. Berbeda dengan rujak di Jawa di Natsepa rujak ada tambahan ketela ubi…dengan gilingan kacang tanah yang kasar, gula merah dan irisan buah segar plus buah pala. Rasanya pedas manis sangat nikmat disantap saat siang hari sambil memandang lautan yang luas membentang.

Bapeda, adakah yang kenal dengan jenis makanan ini ? makana pokok masyarakat Maluku yang berasal sari sagu dan diolah seperti bubur, teksturnya kenyal pertama mengenal rasanya aneh seperti lem tapi setelah berkolaborasi dengan ikan kuah kuning biasanya ikan tongkol atau mubara…hemmm…mantap rasanya tak tertandingi. Bapeda selalu disajikan saat makan Patita atau makan bersama saat ada acara hajatan.

Inilah kenikmatan yang aku dapatkan dan harus disyukuri karena dibanding dengan guru sekarang yang penempatan hanya sekitar daerah tempat tinggal saja.

Kalau mengenang masa-masa itu, sungguh manis sekali sayang jika dilupakan. Andai ada kesempatan tentu akan aku telusuri lagi dimana tempat yang dulu sering dikunjungi untuk melupakan rindu pada sanak saudara yang jauh.

Cerme, 10 Juli 2020